Guna Kesiapsiagaan bencana yang adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko, dampak, serta memastikan respons yang efektif saat menghadapi bencana. Ini meliputi berbagai tindakan seperti perencanaan, latihan, sosialisasi, dan persiapan sumber daya sebelum, selama, dan sesudah bencana

Maka dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Mas kembali menunjukkan komitmennya melalui pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi para pegawainya. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Kantor BPBD Gunung Mas pada, Senin (2/6/2025). Kegiatan di awali dengan Apel pengarahan dan pengecekan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Gunung Mas pada pukul 08.00 WIB. Plt. Kepala BPBD Gunung Mas, Atis, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah dalam membentuk personel yang profesional, terlatih, dan siap bertugas sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana.

“BPBD Gunung Mas berkomitmen untuk terus membina dan memperkuat kapasitas personel guna memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” ujar Atis dalam sambutannya. Menurutnya, karhutla merupakan salah satu ancaman tahunan di wilayah Kalimantan Tengah yang harus diantisipasi secara serius. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan personel dalam mitigasi dan penanganan bencana sangat krusial.

“Kegiatan ini sangat penting dan perlu dilaksanakan secara rutin serta dijadwalkan dengan baik. Kita harus fokus pada kesiapan dan kemampuan tanggap darurat agar bisa merespons cepat ketika bencana terjadi,” tegas Atis.

Selain membentuk ketangguhan personel, pelatihan ini juga menjadi wadah penguatan sumber daya manusia yang mumpuni secara teknis maupun mental. Atis berharap pelatihan ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Gunung Mas dan menjadi bagian dari sistem penanggulangan bencana yang lebih terpadu.

“Latihan seperti ini sangat penting agar peserta semakin terampil, tangguh, dan siap terjun langsung ke lapangan. Kita ingin mereka tidak hanya tahu prosedur, tetapi juga benar-benar menguasainya dalam praktik,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah dan instansi teknis dalam menghadapi tantangan kebencanaan yang semakin kompleks. Dengan pelatihan yang terencana dan berkelanjutan, diharapkan BPBD Gunung Mas dapat terus menjadi ujung tombak dalam menjaga keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi dan simulasi oleh Nara Sumber Penata Penanggulangan Bencana, Haga, S.Pi. materi di berikan yaitu tentang Formasi regu dalam kendaraan adalah suatu cara pembagian tugas dalam menentukan nomor pekerjaan bagi anggota regu yang dilakukan saat serah terima perlengkapan kendaraan dan pos jaga, kemudian struktur organisasi peran kebakaran tugas dan fungsi, menetukan petugasnya dan melakukan pelatihan, dilanjutkan dengan Pelaksanaan pemadaman dengan mempergunakan 1 jalur selang dan 1 pipa pemancar (sumber air dari unit mobil.

Pelatihan pormasi regu dan pola pemadaman kebakaran ini untuk mengetahui tugas masing-masing anggota ketika ada di lokasi kebakaran dan peserta memiliki peran tersendiri dalam memadamkan api seperti, Komandan regu, Driver (sopir) berperan mengoperasikan unit, Fighter (petarung api) dan Helper (pembantu fighter), Dalam Kegiatan tersebut peserta dibagi empat formasi, formasi pertama Komandan regu berfungsi mengatur tugas anggota di lapangan, Driver (sopir) berperan mengoperasikan unit, Fighter (petarung api) dan Helper (pembantu fighter) berfungsi memadamkan api.

Selanjutnya dilanjutkan dengan Simulasi yaitu untuk memadamkan dengan cara menyiramkan titik api dengan air yang disambungkan menggunakan selang, dan ditutup dengan pengenalan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) kepada para peserta.