Setelah terlaksananya Rapat Koordinasi Penetapan Status Bencana Karhutla Tahun 2025 pada Senin (21/7/2025), maka Pemerintah Kabupaten Gunung Mas resmi membuka Posko Siaga Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di empat wilayah rawan, ,Pembukaan Posko dilaksanakan terpusat di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Mas, Jumat (1/8/2027).
Seluruh personel telah siap siaga untuk bertindak cepat merespons setiap potensi dan kejadian Karhutla di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Posko ini juga melibatkan kekuatan gabungan dari berbagai unsur, termasuk BPBD, TNI, Polri, Dinas Sosial bersama Tagana, PMI, PDAM, Dinas Kesehatan melalui Tim PSC, aparat kecamatan dan desa, serta relawan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Mewakili Bupati Gunung Mas, Plt. Kepala BPBD Gumas, Atis, menyampaikan bahwa pembentukan posko ini merupakan langkah nyata dan strategis pemerintah dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi saat musim kemarau.
“Dengan dibentuknya Posko Siaga Bencana Karhutla ini, kita semua berharap dapat meminimalisir kerugian akibat kebakaran dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” ujar Atis dalam sambutannya.
Kemudian juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi di lapangan. Ia menginstruksikan seluruh anggota posko agar menjaga kesehatan, terus menjalin komunikasi dengan koordinator lapangan, serta menyusun laporan harian terkait perkembangan dan penanganan kejadian Karhutla. Posko ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan warga dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Posko Siaga Karhutla ini akan berfungsi sebagai pusat kendali cepat untuk seluruh respons terhadap potensi dan kejadian Karhutla. Semua informasi, koordinasi tindakan, hingga penyaluran logistik dan tenaga akan terfokus di posko ini agar penanganan bisa dilakukan secara efisien dan terorganisir.
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas juga mengimbau seluruh masyarakat agar berperan aktif dalam mencegah Karhutla, termasuk melapor jika melihat aktivitas mencurigakan yang berpotensi memicu kebakaran.
Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan aktif masyarakat, Kabupaten Gunung Mas optimis dapat menghadapi musim kemarau dengan kesiapsiagaan maksimal dan meminimalisir dampak buruk Karhutla terhadap lingkungan dan kehidupan sosial ekonomi warga. “Karhutla bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Warga harus jadi bagian dari solusi,” pungkas Atis menutup arahannya.





